Perbedaan Peer-to-Peer Lending dan Crowdfunding

Apakah Anda seorang pengusaha yang sedang memulai untuk mengembangkan bisnis? Jika ya, Anda tentu pernah mendengar beberapa istilah yang berkaitan dengan dunia financial-technology (fintech), termasuk peer-to-peer lending, crowdfunding, dan marketplace lending. Ketiganya seringkali disebut sebagai jalan keluar bagi orang-orang yang tidak memiliki akses terhadap bank.

Seiring dengan perkembangan teknologi finansial, nama peer-to-peer lending dan crowdfunding mulai menyeruak ke permukaan, membuat banyak orang penasaran dengan konsep dan cara kerja kedua hal tersebut. Jangan bingung! Peer-to-peer lending dan crowdfunding memang memiliki kesamaan, namun keduanya mempunyai implikasi yang berbeda, terutama dalam hal cash flow dan profitabilitas.

Memilih model pembiayaan yang sesuai dengan bisnis Anda akan bergantung pada hal-hal sebagai berikut:

  • Jenis bisnis yang sedang dijalankan
  • Berada di posisi mana bisnis Anda saat ini (apakah tergolong menguntungkan? Atau bertenor?), dan
  • Pertimbangan tentang opsi yang lebih baik untuk bisnis Anda—utang atau pembiayaan modal?

Bercerita lewat crowdfunding

Tak sedikit bisnis startup yang mencoba mencari pendanaan dari luar melalui crowdfunding. Alasannya, mengumpulkan uang tidak selalu bergantung pada cash flow atau profitabilitas perusahaan. Kampanye crowdfunding seringkali didasarkan pada berapa orang yang percaya terhadap ide dan model bisnis yang Anda tawarkan. Jika banyak orang menyukai cerita dan mempercayai ide Anda, Anda dapat memperoleh kesempatan pendanaan tanpa harus melalui proses ‘pembedahan’ track history atau penjualan. Jadi, tidak heran jika crowdfunding adalah lebih tentang story-telling dibandingkan angka keras.

Secara spesifik, equity crowdfunding menawarkan dua opsi untuk para investor:

  • Saham bisnis: Pebisnis startup yang membutuhkan pendanaan untuk bisnis kecil mereka dapat memberikan saham kepada para investor agar memperoleh pengembalian donasi berupa uang.
  • Reward atau hadiah untuk donasi: Kebanyakan pebisnis yang melakukan pitching terhadap proyeknya akan menawarkan diskon produk atau jasa, menyebut nama-nama kontributornya di website, memberikan t-shirt gratis, atau hadiah kecil lainnya. Hal ini seringkali dapat diterima dengan baik jika proyek yang bersangkutan adalah sesuatu yang bisa menarik perhatian masyarat secara emosional dan membuat mereka merasa sedang melakukan perubahan.

Pembiayaan peer-to-peer adalah sebuah pinjaman, bukan donasi

Pinjaman peer-to-peer disebut juga pembiayaan utang. Mekanismenya, perusahaan kecil atau startup meminjam uang kepada ‘teman’ mereka lewat online platform atau marketplace seperti Investree dan membayar pinjaman beserta bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kedua model sama-sama menjalankan sistem pembiayaan lewat online platform dan mengatur investasi kecil yang berjalan untuk membantu bisnis startup. Namun, bukan berarti setelah Anda mendapatkan uang, hubungan Anda dengan para investor dapat terputus begitu saja. Orang-orang yang mendonasikan uang mereka atau berinvestasi pada bisnis Anda kerap kali ingin melihat detail rencana, laporan finansial, penilaian, dan berbagai informasi terkait figur-figur penting yang terlibat dalam pelaksanaan bisnis. Untuk startup yang ingin melakukan crowdfunding, business plan seringkali menjadi faktor kunci dalam meraih kesuksesan kampanye karena para donatur tidak akan menyimpan track record untuk menghakimi Anda.

Sedangkan pinjaman peer-to-peer dapat menjadi opsi terbaik jika Anda mampu menunjukkan pengalaman berbisnis di atas 2 tahun, bersamaan dengan business plan yang Anda miliki. Dalam peer-to-peer lending, kemungkinan investor untuk ‘berpergian’ ke luar jangkauan Anda sangatlah besar. Biasanya, mereka akan kembali ketika Anda mengembalikan pinjaman pada waktu yang telah ditentukan. Dengan crowdfunding Indonesia, Anda biasanya diwajibkan untuk melapor kepada donatur dan berususan dengan berbagai macam kewajiban legal setelah Anda mendapatkan pendanaan. Lagi, investor Anda mungkin saja menginginkan laporan terperinci atau bahkan mendapatkan satu kursi di dalam jajaran pemilik bisnis untuk mengetahui cash flow perusahaan dan bagaimana bisnis dijalankan.

Dapat disimpulkan jika keduanya memiliki perbedaan besar yang harus Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk mencari pembiayaan terhadap proyek atau bisnis Anda. Baik peer-to-peer lending atau crowdfunding sama-sama sedang meraih popularitas dan dapat membantu bisnis-bisnis kecil dalam memperoleh uang untuk berkembang. Jadi, Anda pilih yang mana?