
Lombok, sebuah pulau eksotis di Nusa Tenggara Barat, dikenal dengan pantainya yang memukau, budaya yang kaya, dan tentu saja, rumah adatnya yang unik. Salah satu elemen arsitektur tradisional yang paling khas dari Lombok adalah berugak Sasak. Berugak bukan sekadar bangunan fisik, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam kehidupan sosial masyarakat Sasak.
Apa Itu Berugak Sasak?
Berugak Sasak adalah bangunan berbentuk gazebo yang biasanya terbuat dari kayu dan atap ilalang atau rumbia. Struktur ini terdiri dari enam tiang penyangga utama dan sering digunakan sebagai tempat berkumpul, bersantai, hingga menerima tamu. Dalam budaya Sasak, berugak memiliki peran sentral sebagai tempat interaksi sosial dan simbol kebersamaan.
Ada beberapa jenis berugak yang sering ditemukan di rumah-rumah masyarakat Sasak, antara lain:
- Berugak Sekepat – Memiliki empat tiang penyangga dan biasanya digunakan untuk bersantai atau menerima tamu dekat.
- Berugak Sekenam – Memiliki enam tiang penyangga dan umumnya digunakan untuk acara besar seperti rapat adat, musyawarah desa, atau hajatan keluarga.
- Berugak Lumbung – Berfungsi ganda sebagai tempat istirahat dan penyimpanan hasil pertanian.
Fungsi Berugak Sasak dalam Kehidupan Masyarakat
Berugak Sasak bukan hanya sekadar elemen estetika dalam arsitektur tradisional, tetapi juga memiliki berbagai fungsi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Lombok. Berikut beberapa di antaranya:
1. Tempat Berkumpul dan Bersosialisasi
Masyarakat Sasak menjunjung tinggi kebersamaan. Berugak sering digunakan sebagai tempat berkumpul bagi keluarga dan tetangga untuk berbincang santai, berbagi cerita, hingga membahas masalah komunitas.
2. Simbol Kehormatan dalam Rumah Adat
Dalam sebuah rumah tradisional Sasak, keberadaan berugak mencerminkan status sosial pemilik rumah. Semakin besar dan indah berugak yang dimiliki, semakin tinggi pula status sosial pemiliknya di masyarakat.
3. Ruang Serbaguna untuk Berbagai Acara
Berugak juga digunakan untuk berbagai acara, mulai dari diskusi adat, prosesi pernikahan, hingga sebagai tempat makan bersama dalam acara kenduri atau syukuran.
4. Ruang Istirahat dan Relaksasi
Dengan udara Lombok yang tropis, berugak menjadi tempat ideal untuk bersantai di sore hari sambil menikmati semilir angin. Tidak jarang berugak dijadikan tempat tidur siang bagi para petani setelah pulang dari sawah.
Keunikan Arsitektur Berugak Sasak
Salah satu daya tarik utama berugak Sasak adalah arsitekturnya yang khas dan ramah lingkungan. Material yang digunakan biasanya berasal dari alam, seperti:
- Kayu Jati atau Kelapa – Digunakan sebagai rangka utama agar kuat dan tahan lama.
- Bambu – Sering digunakan untuk lantai dan dinding tambahan agar lebih sejuk.
- Atap Ilalang atau Rumbia – Memberikan keteduhan dan sirkulasi udara yang baik.
Selain itu, desain berugak juga memperhitungkan aspek feng shui lokal, di mana peletakan dan orientasi bangunan sering kali mengikuti kepercayaan adat agar membawa keberuntungan bagi penghuninya.
Berugak Sasak dalam Pariwisata Lombok
Seiring berkembangnya sektor pariwisata di Lombok, keberadaan berugak Sasak semakin populer di berbagai tempat wisata, termasuk di hotel, restoran, dan pantai-pantai indah. Banyak wisatawan yang tertarik untuk menikmati suasana santai di berugak sambil menikmati keindahan alam Lombok.
Beberapa destinasi wisata yang sering menggunakan berugak sebagai daya tarik tambahan antara lain:
- Gili Trawangan dan Gili Air – Resort dan restoran di sini banyak yang menggunakan berugak sebagai area santai.
- Pantai Selong Belanak – Menyediakan berugak bagi wisatawan yang ingin menikmati pemandangan pantai dengan lebih nyaman.
- Desa Sade dan Desa Ende – Dua desa wisata ini mempertahankan berugak sebagai bagian dari rumah adat Sasak.
Pelestarian Berugak Sasak di Era Modern
Di tengah modernisasi yang pesat, keberadaan berugak Sasak tetap dipertahankan oleh masyarakat Lombok. Bahkan, kini banyak arsitek dan desainer yang mulai mengadaptasi konsep berugak dalam desain rumah modern.
Beberapa upaya pelestarian berugak yang dilakukan antara lain:
- Penggunaan Berugak dalam Bangunan Modern – Banyak kafe dan rumah modern di Lombok yang mulai mengintegrasikan berugak sebagai ruang santai.
- Edukasi kepada Generasi Muda – Pemerintah daerah dan komunitas budaya aktif mengedukasi generasi muda tentang pentingnya melestarikan berugak sebagai bagian dari identitas budaya Sasak.
- Festival dan Pameran Budaya – Berbagai event budaya sering menampilkan berugak sebagai simbol tradisi masyarakat Lombok.
Berugak Sasak bukan sekadar bangunan, tetapi juga simbol kebersamaan, tradisi, dan kearifan lokal masyarakat Lombok. Fungsinya yang multifungsi, desainnya yang khas, serta makna filosofisnya menjadikan berugak sebagai salah satu warisan budaya yang harus terus dilestarikan.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Lombok, menikmati waktu di berugak sambil menyerap suasana khas pulau ini bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Jadi, jika Anda berkesempatan mengunjungi Lombok, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan kenyamanan dan filosofi hidup yang terkandung dalam berugak Sasak!